Tutupan Hutan Provinsi Jambi Meningkat 16 Ribu Hektar


Tutupan Hutan Provinsi Jambi Meningkat 16 Ribu Hektar

Luasan tutupan hutan di Provinsi Jambi pada tahun 2022 menunjukkan peningkatan hingga 16. 285 hektar.  

Hal itu terungkap dalam rilis Catatan Akhir Tahun  Pengelolaan Sumber Daya Alam di Provinsi Jambi tahun 2022 yang disampaikan Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) WARSI.

Direktur Eksekutif KKI Warsi Rudi Syaf menyebutkan, peningkatan luasan tutupan tersebut berdasarkan  hasil analisa citra satelit Sentinel 2 yang dilakukan KKI WARSI. 

Meski luasannya masih jauh lebih kecil dari luasan hutan di provinsi Jambi yang mencapai 2, 1 juta hektar , namun peningkatan luasan tutupan hutan yang mencapai dua persen tersebut merupakan kabar baik yang menunjukkan keberhasilan semua pihak untuk memulihkan hutan.

“Kita dorong, kawasan hutan yang tersisa bisa tetap dijaga, dipertahankan bahkan bisa bertambah, tapi disisi lain,  masih ada hal-hal kurang baik terutama pertambangan. Seperti pertambangan emas tanpa izin yang luasannya bertambah,” ujar Rudi Syaf, Selasa (20/12/2022).  

Senada, Direktur KKI Warsi Adi Junedi menyebut kenaikan luasan tutupan hutan sebagai bentuk kesadaran masyarakat yang mengelola hutan dengan baik dan mengambil peran untuk memulihkan hutan berbasis kearifan lokal yang dipertahankan hingga saat ini. 

“Kenaikan tutupan hutan ini terlihat di sejumlah kawasan yang dikelola oleh masyarakat dengan skema perhutanan sosial, di pinggir kawasan konservasi yang masyarakatnya komit untuk melindungi hutan,” katanya. 

Perhutanan sosial yang didampingi Warsi, pada tahun 2020 dari 104.734 ha kawasan yang bertutupan hutan baik baru 59.498 ha atau 57 persen. 

Dengan pengelolaan yang terus dilakukan masyarakat, hasil ini memperlihatkan bahwa mulai ada penambahan tutupan hutan. Dalam dua tahun terakhir tutupan hutan di areal perhutanan sosial bertambah 5.525 ha.

Namun data KKI WARSI juga menunjukkan bahwa  tahun ini ancaman kerusakan lingkungan masih terjadi.  Dari analisis citra satelit juga memperlihatkan bahwa kondisi Pengelolaan Sumber daya alam di Provinsi Jambi masih membutuhkan pemulihan dan perbaikan tata kelola.  

Lubang-lubang penambangan liar masih banyak bertebaran di sejumlah kabupaten.  Bahkan penambangan emas illegal semakin masuk jauh ke dalam kawasan hutan bahkan di kawasan hutan konservasi, serta semakin banyak di lahan masyarakat. 

Penambangan emas illegal sudah mencapai 45.896 hektar , naik  3.535 hektar atau 8 persen dari tahun sebelumnya.  

sumber : rri

0 Komentar