Tujuan Sistem Pengindaraan Jauh

Tujuan Sistem Pengindaraan Jauh


Tujuan utama dari sebuah sistem penginderaan jauh adalah pengumpulan data pada objek tertarget tanpa perlu interaksi fisik langsung dengan objek atau fenomena kajian.

Data dari penginderaan jauh dapat diimplementasikan dalam bentuk data numerik (digital) dan data visual (manual).

Data visual dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:

  • Data citra berupa gambaran planimetrik,
  • Data non-citra dalam bentuk grafik yang mencerminkan beda suku yang direkam di sepanjang daerah penginderaan.

Secara umum, penginderaan jauh (inderaja) mempunyai peranan signifikan guna mengurangi kegiatan survei terestrial ketika melakukan inventarisasi dan pemantauan (monitoring) sumberdaya alam dan lingkungan.

Penginderaan jauh adalah sebuah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi suatu objek, daerah atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan alat bantu tertentu tanpa interaksi langsung dengan objek, daerah atau fenomena yang dikaji.

Contoh manfaat penginderaan jauh antara lain seperti:

  • Penggunaan satelit untuk memantau perkembangan dan kerusakan hutan,
  • Evaluasi lahan pertanian dan perkebunan berdasarkan analisa satelit,
  • Pemantauan daerah aliran sungai (DAS) dan kawasan konservasi air,
  • Teknologi penginderaan jauh (inderaja) membantu kartografer untuk menyusun peta,
  • Pemakaian satelit khusus guna mengamati cuaca serta iklim di bumi dan mencakup pengamatan iklim, curah hujan, kecepatan dan arah angin, dan sebagainya.

Selain itu, beberapa ahli dan pakar inderaja juga mengemukakan pengertian lain dari penginderaan jauh, diantaranya yaitu:

Penginderaan jauh adalah pengukuran atau perolehan informasi dari beberapa sifat objek atau fenomena dengan memakai alat perekam tanpa kontak fisik secara langsung dengan objek atau fenomena yang dikaji.

Pengertian penginderaan jauh menurut Avery adalah upaya untuk memperoleh, menunjukkan (mengidentifikasi), dan menganalisis objek dengan sensor pada posisi pengamatan daerah kajian.

Inderaja adalah ilmu untuk memperoleh informasi mengenai permukaan bumi, seperti lahan, penampakan alam dan air, berdasarkan citra yang diperoleh dari jarak jauh.

Collwel mendefinisikan penginderaan jauh sebagai suatu metode pengukuran dan perolehan data pada objek di permukaan bumi dari satelit atau instrumen lain dari atas atau jarak jauh dari objek yang diindera.

Kegiatan penginderaan jauh (inderaja) adalah penggunaan sensor radiasi elektromagnetik untuk merekam gambar penampakan alam dan lingkungan bumi yang dapat diinterpretasikan sehingga menghasilkan informasi yang berguna.

Penginderaan jauh merupakan berbagai teknik yang dikembangkan untuk pengambilan, perolehan dan analisis informasi tentang bumi.

Welson dan Bufon berpendapat jika penginderaan jauh adalah sebagai suatu ilmu, seni, dan teknik untuk memperoleh objek, area, dan gejala dengan menggunakan alat tanpa interaksi langsung dengan objek, area, dan gejala tersebut.

Penginderaan jauh semakin banyak digunakan karena mempunyai beragam manfaat dan keunggulan antara lain yaitu:

Kita dapat memetakan suatu objek atau fenomena secara cepat meskipun pada daerah yang sulit ditempuh melalui survei lapangan yang konvensional seperti hutan, rawa, pegunungan kawasan terpelosok,

Inderaja mampu menggambarkan obyek, fenomena atau gejala di permukaan bumi dengan wujud dan letak yang mirip serta sesuai dengan fakta aktualnya, mencakup kawasan yang luas, gambaran yang relatif lengkap dan sifat gambar yang permanen,

Manfaat penginderaan jauh bisa memberikan gambar tiga dimensi (3D) apabila dilihat menggunakan stereoskop. Gambar 3D sangat menguntungkan bagi penelitian sebab menyajikan model objek yang jelas, pengukuran lereng dan pengukuran volume, memungkinkan pengukuran beda tinggi dan relief lebih jelas pula.

sumber: sepuluhteratas

0 Komentar