Pohon Terbesar di Dunia ternyata ada di Indonesia, usianya sudah 500 Tahun

 

Sebuah pohon kayu medang (Litsea Sp) berusia 562 tahun tumbuh terjaga di kawasan hutan rakyat di Jorong Ambacang, Nagari Koto Malintang, Kecamatan Tanjungraya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Pohon ini tumbuh di hutan sekitar Danau Maninjau, berjarak sekitar 5 kilometer sebelah utara daerah penyumbang sumber air bagi masyarakat dan danau vulkanis tersebut. Pohon besar ini memiliki diameter 4,6 meter, lingkaran 14 meter, tinggi bebas cabang 34 meter dan tinggi keseluruhan 50 meter. Total pohon ini memiliki 516 meter kubik kayu. 

Perhitungan itu didapat berdasarkan rumus kubikasi kayu yang dilakukan resor Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Maninjau dengan memakai diameter dan tinggi bebas cabang. Menurut Kepala Resor KSDA Maninjau Ade Putra, pohon kayu ini merupakan yang terbesar di Indonesia, bahkan di dunia. Sebab kayu Tane Mahota di Selandia Baru ukurannya hanya 4,4 meter. 

Pohon kayu Queets Spruce di Olympic National Park, Amerika Serikat sebagaimana dilansir Outdoor Project, tanaman ini memiliki volume batang mencapai 337 meter kubik. Sementara pohon kayu red creek fir di San Juan Valley, Vancouver Island, British Columbia, Kanada memiliki volume batang 349 meter kubik. Kemudian pohon kayu two towers di Tasmania, Australia dengan volume batang 358 meter kubik. 

Pohon kayu tumbuh di hutan rakyat dan terjaga dengan baik oleh masyarakat sebagai bentuk kearifan lokal dari masyarakat setempat. "Kalau di hutan lindung ditemukan pohon kayu besar itu hal biasa, namun tumbuh di hutan rakyat merupakan hal yang luar biasa," kata Ade Putra. 

Wali Nagari Koto Malintang Naziruddin mengatakan, pohon kayu itu pertama kali ditemukan pada 2013 setelah dia dilantik menjadi wali nagari atau kepala desa adat setempat. Saat itu, pihaknya beserta perangkat nagari mencoba mencari potensi yang ada di hutan rakyat dan ditemukan enam pohon kayu berukuran besar. Namun paling besar ada satu pohon, selebihnya hanya berdiameter 2-3 meter. 

"Pertama kali ditemukan di lokasi banyak tumbuh pohon kayu dengan ukuran kecil sehingga kami terkejut melihat pohon kayu berukuran besar. Pohon berukuran besar berjarak sekitar 200 meter antarpohon ke pohon lain," ucapnya.

Keberadaan kayu besar itu menghasilkan air bersih bagi lima jorong di Nagari Koto Malintang dan sumber air ke Danau Maninjau. Saat ini hutan rakyat di Nagari Koto Malintang memiliki luas sekitar 1.800 hektare. Di lokasi hutan rakyat juga terdapat ratusan pohon durian, surian dan lainnya dengan kondisi terjaga dengan baik. Bahkan juga pernah tumbuh bunga bangkai jenis Amorphophallus gigas setinggi 4,13 meter atau tertinggi di Indonesia. Namun bunga bangkai itu gagal mekar sempurna akibat curah hujan cukup tinggi melanda daerah tersebut pada November 2021. "Bunga gagal mekar dan menjadi layu. Lokasi bunga itu hanya berjarak sekitar 100 meter dari kayu besar," ujarnya.

sumber: inews

0 Komentar